Jumat, 02 Oktober 2015

Perjalanan Singkat ke Karimun Jawa dan Kota Semarang - Part 2

Ujung Gelam

Penangkaran Hiu Karimun Jawa

Setelah mandi, berbenah, dan istirahat sejenak, kami berangkat ke Pantai Ujung Gelam. Dari lokasi parkiran mobil dan motor, kami harus sedikit berjalan kaki ke arah pantai. Jalan yang agak curam dan berpasir mungkin cukup menantang bagi mereka yang mengenakan alas kaki licin. Tapi jalan licin itu sangat singkat dan tidak berbahaya. Tak lama kami sudah disambut pasir putih yang lembut dan luas. Hingga matahari terbenam kami mencari banyak spot untuk berfoto sambil menikmati jajanan yang tersedia di saung-saung pinggir pantai.


Ketika kami kembali ke homestay, langit sudah gelap. Jalan yang menantang harus kami lalui kembali. Hampir tidak terlihat apapun di jalan karena belum ada lampu penerangan jalan. Rumah penduduk pun hanya sedikit. Namun kami segera disambut makan malam yang sudah tersedia di meja. Walaupun makannya cukup sederhana, hanya cumi, ikan teri, kerupuk, tapi rasanya benar-benar nikmat. Pas untuk menghilangkan rasa lelah kami.


Beberapa saat setelah makan, kami merayakan ulang tahun salah satu rekan kami yang jatuh bertepatan pada hari itu. Karena tidak ada kue, hanya biskuit yang kami susun untuk menahan lilin ulang tahun. Di tempat duduk depan rumah kami berkumpul dan berbincang. Pohon rindang menaungi tempat kami. Suasana tenang dan seekor kucing berkeliaran di bawah bangku.


Tak sampai pukul 10 malam, kami sudah masuk ke tempat tidur. Kipas angin dinyalakan karena cuaca agak panas. Malam itu benar-benar belalu dengan cepat buat saya. Seperti biasa, saya tukar pakaian dan main handphone sebentar. Setelah saya menutup mata, saya langsung tertidur dan terbawa mimpi. Ketika bangun, saya sampai harus mengingatkan diri sendiri bahwa saya ada di Karimun bukan di rumah. Saya bangun sekitar pukul 6 atau 7, tapi rasanya saya hanya tidur sesaat dengan nyenyak sekali.


Pagi kami bergegas untuk melakukan perjalanan utama ke Karimun yaitu snorkling 🙌 Sunblock, kain, handuk, handphone, tas, setelah semuanya siap, kami hanya perlu berjalan kaki ke dermaga. Dermaga yang kami naiki kecil dan sudah rusak. Kayu-kayunya sudah berlubang dan tangganya hampir rubuh setengah bagian. Kapal sudah menunggu kami di ujung dermaga. Kapal itu cukup besar dibanding kapal yang saya naiki ketika berkeliling di Kepulauan Seribu. Orang lokal yang menemani kami sejak hari pertama di Karimun membantu kami melompat ke atas kapal.


Perjalanan pertama adalah menuju ke penangkaran hiu. Ombak cukup tenang dan angin berhembus lembut. Di lokasi pertama ini, kami masuk ke dalam kolam yang airny pendek dengan hiu black tip dan white tip mengitari kami. Ada juga penyu yang berukuran cukup besar tapi jumlahnya sedikit. Mungkin hanya 1 penyu di setiap kolamnya.


Ada 2 kolam yang kami lihat di penangkaran hiu. Kolam pertama yang paling depan lebih dalam dan lebih kecil. Ada terumbu karang besar di bawah tangga. Selepas dari pijakan terumbu itu, orang-orang akan berenang atau snorkling untuk mengitari kolam. Untuk mereka yang datang bersama pemandu biasanya kedapatan lebih didekati ikan hiu karena si pemandu membawa umpan. Umpannya hanya berupa ikan kecil yang sudah mati dan digantungkan di seutas tali hampir seperti pancingan tapi tanpa kail. Jika disuguhi umpan itu, hiu-hiu akan lebih mudah menghampiri dan kadang-kadang juga menakutkan mereka yang sudah turun ke kolam karena rahang-rahang mereka membuka mencoba mendapatkan umpan itu 😨 Hiu karang sirip putih dan hitam memang cukup kecil dibandingkan hiu putih, hiu martil dan hiu-hiu lainnya yang dikabarkan pernah melukai orang, tapi tetap saja nama hiu selalu sukses membuat tegang pria dan wanita.

Tips untuk mereka yang berani menceplung bersama hiu karang, sebaiknya jangan iseng mengangkat atau menyentuh hiu terutama di bagian ekor dan jangan panik atau membuat terlalu banyak cipratan air karena hiu akan tertarik. Always respect mother nature ya :) Kalau ingin foto bersama hiu, tunggu saja mereka datang sendiri karena umpan dari pemandu. Hiu karang di penangkaran ini sangat aman selama manusia itu sendiri menghargai mereka 👍




Bersambung ke part 3.....



Posting of ElisabetZ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar