Minggu, 25 Oktober 2015

Poem : Menjauh

Pernahkah kau merasa semuanya perlahan menjauh
Karir, sahabat, dan keluarga
Lalu kau mulai berpikir dan melihat
Mungkin semua salahku

Pernahkan kau merasa semuanya perlahan semakin buram
Masa depan, kebahagiaan, masa sekarang
Lalu kau mulai bersedih dan menjauh
Apakah semua salahku

Andai aku bisa ungkapkan kata-kata yang baik
Andai aku bisa salurkan semua yang indah
Tapi diriku hanyalah semu
Debu dan haru jadi bagianku
Mungkinkah semua salahku

Aku tak dapat memberikan akhir puisi yang menggugah
Sebab aku pun tak tahu tentang hidupku
Mungkin aku harus menjauh
Tak tahu sejauh apa
Agar aku bisa melihat diriku dan
Menentukan jika memang aku yang salah



Posting of ElisabetZ

Minggu, 18 Oktober 2015

Perjalanan Singkat ke Karimun Jawa dan Kota Semarang - Part 3

Part 3 nya terlambat sekali yah, hehe. Maaf karena banyaknya persoalan pribadi jadi tulisannya terhambat deh 😢


Di part 3 ini saya akan menceritakan momen snorkling saya sampai perjalanan pulang ke Jakarta.


Setelah usai berenang di antara hiu dan berfoto di sekelilingnya, kami melanjutkan perjalanan ke spot snorkling yang pertama. Sayang saya sudah lupa nama spot snorkling ini. Kami mengenakan jaket pelampung, kaki katak, dan kacamata untuk snorkling di atas kapal. Arus cukup tenang dan masih banyak kapal lain yang membawa tamu di sekeliling kami. Setelah mengumpulkan keberanian untuk turun ke laut, kami mulai menyesuaikan diri dengan kondisi laut, berkeliling tidak terlalu jauh dari kapal, mencoba berenang dengan kaki katak, menyesuaikan dengan alat pernapasan, hingga akhirnya pada sesi foto-foto saya mulai pertama dan melepaskan jaket pelampung yang saya kenakan. Pemandu kami yang asli berasal dari Karimun membantu kami menyelam dan tour guide kami mencari spot yang pas untuk menjepretkan kamera.


Karang di kepulauan Karimun ini cukup kaya dan varietas ikannya pun cukup banyak. Ombaknya yang tenang sebenarnya pas sekali untuk berenang sedikit lebih jauh dari kapal, tapi karena kami sudah mulai lelah dan makanan untuk ikan kecil sudah habis, maka kami pun naik ke kapal.


Kami lanjut ke Pulau Cemara Kecil. Kapal berlabuh cukup jauh dari pulau karena pasirnya yang luas menghampar. Sejak turun dari kapal, kami berjalan kaki di dalam air setinggi betis. Karena banyak karang, maka tour guide kami menyarankan untuk tetap menggunakan alas kaki. Di Pulau Cemara Kecil, pasirnya putih dan luas menghampar. Sangat cocok untuk berjalan-jalan, berfoto atau sekedar bermain air dan pasir. Kami hampir melupakan panas matahari yang menyengat karena serunya bermain dan berfoto di pasir dan air yang dangkal.


Nasi, ikan bakar, dan sambal kecap yang enak disajikan untuk kami. Setelah makan, beberapa mencicipi kelapa muda seharga Rp 14.000. Kami juga kedapatan bule cantik yang minta difoto. Tour guide dan pemandu asli Karimun kami pun dengan sigap ambil kesempatan untuk foto bersama 😁 Setelah berleha-leha sejenak, kami masih menyempatkan diri untuk berkeliling pulau sejenak dan kembali berfoto. Lalu berjalan kaki kembali ke kapal melalui air yang dangkal. Ikan nemo sempat saya lihat di antara karang yang ada di perairan dangkal ini. Kecil-kecil dan lucu sekali, ada sekitar 3-4 ekor ikan nemo. Pemandangan ini membuat saya tersenyum dan terkagum. Benar-benar lucu dan gesit sekali ikan nemo kecil itu di karang yang menjadi rumahnya.


Kapal melaju lagi ke arah kami pulang. Tapi sebelumnya kami masih sempat snorkling di salah satu Pulau Gosong (belakangan saya baru tahu bahwa ada beberapa Pulau Gosong di Karimun). Karang di sini lebih luas dan lebih bervariasi. Ikan-ikannya pun lebih beragam terutama yang berenang di sekitar terumbu. Sayang, ombak sedikit lebih kencang dan kaki saya keram. Meskipun tetap memaksakan diri untuk berenang beberapa lama, saya jadi sulit untuk menikmati keindahan karang dan ikannya lebih lama lagi.


Ketika kami kembali ke pelabuhan, matahari terbenam sangat cantik, menimbulkan warna warni di permukaan laut. Suasana tenang dan langit cerah membuat kami bisa menikmati matahari hingga tenggelam oleh awan. Benar-benar indah suasana sore itu. Seperti ada pelangi di permukaan langit dan laut.


Malam saya dan beberapa rekan yang masih terbangun kembali menyempatkan diri untuk kembali ke dermaga ini dengan harapan bisa menikmati bintang. Tapi bulan bersinar terang sekali. Hampir purnama saat itu. Bintang pun tertutup. Kami duduk di dermaga sambil berbincang. Angin malam yang cukup dingin menerpa kami yang hanya memakai pakaian tidur tanpa jaket atau celana panjang. Tapi selama hampir 1 jam, kami tetap duduk di sana dan membicarakan banyak tempat yang sudah kami kunjungi.


Inilah malam terakhir kami di Karimun. Ketika kami bertolak ke Semarang. Masih ada beberapa tempat yang kami kunjungi. Pertama adalah Sam Poo Kong. Cuaca benar-benar panas di sini. Tapi saya tidak ingin kehilangan kesempatan untuk berfoto atau mengelilingi tempat yang bisa saya kelilingi tanpa bayar 😁 Beberapa yang tidak tahan untuk berkeliling di tengah matahari yang super panas duduk di bawah pohon yang rindang sambil menikmati minuman dingin.


Sementara ketika kami berkunjung ke Lawang Sewu, kami sudah tidak terbakar cuaca. Ice cream pot membantu kami menyejukan badan sejenak. Saya merasa kami agak terburu-buru di sini. Tidak banyak sejarah yang saya baca. Padahal sepertinya banyak sekali sejarah atau benda-benda di masa lalu yang menarik untuk diketahui ceritanya. Saya masih berkesempatan untuk menemukan lukisan stasiun Bogor tempo dulu, kampung halaman saya. Juga melihat-lihat jenis-jenis telepon dan alat komunikasi sejenisnya. Kami lebih menikmati arsitektur bangunan Lawang Sewu yang unik. Pintu berderet, jendela berderet dan banyaknya ruangan di dalamnya. Juga dipadukan dengan bawah tanah, lantai atas yang sayangnya keduanya dilarang untuk dimasuki saat itu, jendela warna warni seperti di dalam gereja, dan ukuran bangunannya yang luas dan tinggi. Menyenangkan untuk bisa berkeliling di tempat seluas itu dengan banyaknya benda pajangan yang bisa menambah pengetahuan dan wawasan.


Sepertinya hanya itu saja ringkasan cerita saya di Karimun dan Semarang. Intinya, saya menikmati waktu saya di sana. Jika suatu saat saya berkesempatan kembali ke sana, saya ingin memiliki lebih banyak waktu dan lebih banyak spot snorkeling dan pulau sekeliling Karimun untuk saya kunjungi. Semoga dermaga yang rusak dapat diperbaiki, hutan-hutan tetap terjaga dan tidak habis untuk rumah-rumah kecil atau penginapan. Semoga kita dapat menjaga keindahan Karimun dan keindahan tempat-tempat lain di Indonesia.



Posting of ElisabetZ


Jumat, 02 Oktober 2015

Perjalanan Singkat ke Karimun Jawa dan Kota Semarang - Part 2

Ujung Gelam

Penangkaran Hiu Karimun Jawa

Setelah mandi, berbenah, dan istirahat sejenak, kami berangkat ke Pantai Ujung Gelam. Dari lokasi parkiran mobil dan motor, kami harus sedikit berjalan kaki ke arah pantai. Jalan yang agak curam dan berpasir mungkin cukup menantang bagi mereka yang mengenakan alas kaki licin. Tapi jalan licin itu sangat singkat dan tidak berbahaya. Tak lama kami sudah disambut pasir putih yang lembut dan luas. Hingga matahari terbenam kami mencari banyak spot untuk berfoto sambil menikmati jajanan yang tersedia di saung-saung pinggir pantai.


Ketika kami kembali ke homestay, langit sudah gelap. Jalan yang menantang harus kami lalui kembali. Hampir tidak terlihat apapun di jalan karena belum ada lampu penerangan jalan. Rumah penduduk pun hanya sedikit. Namun kami segera disambut makan malam yang sudah tersedia di meja. Walaupun makannya cukup sederhana, hanya cumi, ikan teri, kerupuk, tapi rasanya benar-benar nikmat. Pas untuk menghilangkan rasa lelah kami.


Beberapa saat setelah makan, kami merayakan ulang tahun salah satu rekan kami yang jatuh bertepatan pada hari itu. Karena tidak ada kue, hanya biskuit yang kami susun untuk menahan lilin ulang tahun. Di tempat duduk depan rumah kami berkumpul dan berbincang. Pohon rindang menaungi tempat kami. Suasana tenang dan seekor kucing berkeliaran di bawah bangku.


Tak sampai pukul 10 malam, kami sudah masuk ke tempat tidur. Kipas angin dinyalakan karena cuaca agak panas. Malam itu benar-benar belalu dengan cepat buat saya. Seperti biasa, saya tukar pakaian dan main handphone sebentar. Setelah saya menutup mata, saya langsung tertidur dan terbawa mimpi. Ketika bangun, saya sampai harus mengingatkan diri sendiri bahwa saya ada di Karimun bukan di rumah. Saya bangun sekitar pukul 6 atau 7, tapi rasanya saya hanya tidur sesaat dengan nyenyak sekali.


Pagi kami bergegas untuk melakukan perjalanan utama ke Karimun yaitu snorkling 🙌 Sunblock, kain, handuk, handphone, tas, setelah semuanya siap, kami hanya perlu berjalan kaki ke dermaga. Dermaga yang kami naiki kecil dan sudah rusak. Kayu-kayunya sudah berlubang dan tangganya hampir rubuh setengah bagian. Kapal sudah menunggu kami di ujung dermaga. Kapal itu cukup besar dibanding kapal yang saya naiki ketika berkeliling di Kepulauan Seribu. Orang lokal yang menemani kami sejak hari pertama di Karimun membantu kami melompat ke atas kapal.


Perjalanan pertama adalah menuju ke penangkaran hiu. Ombak cukup tenang dan angin berhembus lembut. Di lokasi pertama ini, kami masuk ke dalam kolam yang airny pendek dengan hiu black tip dan white tip mengitari kami. Ada juga penyu yang berukuran cukup besar tapi jumlahnya sedikit. Mungkin hanya 1 penyu di setiap kolamnya.


Ada 2 kolam yang kami lihat di penangkaran hiu. Kolam pertama yang paling depan lebih dalam dan lebih kecil. Ada terumbu karang besar di bawah tangga. Selepas dari pijakan terumbu itu, orang-orang akan berenang atau snorkling untuk mengitari kolam. Untuk mereka yang datang bersama pemandu biasanya kedapatan lebih didekati ikan hiu karena si pemandu membawa umpan. Umpannya hanya berupa ikan kecil yang sudah mati dan digantungkan di seutas tali hampir seperti pancingan tapi tanpa kail. Jika disuguhi umpan itu, hiu-hiu akan lebih mudah menghampiri dan kadang-kadang juga menakutkan mereka yang sudah turun ke kolam karena rahang-rahang mereka membuka mencoba mendapatkan umpan itu 😨 Hiu karang sirip putih dan hitam memang cukup kecil dibandingkan hiu putih, hiu martil dan hiu-hiu lainnya yang dikabarkan pernah melukai orang, tapi tetap saja nama hiu selalu sukses membuat tegang pria dan wanita.

Tips untuk mereka yang berani menceplung bersama hiu karang, sebaiknya jangan iseng mengangkat atau menyentuh hiu terutama di bagian ekor dan jangan panik atau membuat terlalu banyak cipratan air karena hiu akan tertarik. Always respect mother nature ya :) Kalau ingin foto bersama hiu, tunggu saja mereka datang sendiri karena umpan dari pemandu. Hiu karang di penangkaran ini sangat aman selama manusia itu sendiri menghargai mereka 👍




Bersambung ke part 3.....



Posting of ElisabetZ


Senin, 28 September 2015

Perjalanan Singkat ke Karimun Jawa dan Kota Semarang - Part 1

23 September 2015, saya memulai perjalanan ke Karimun Jawa. Perjalanan cukup panjang karena saya dan 6 orang teman saya menempuh jalur darat melalui kereta. Kami memulai perjalanan dari Stasiun Gambir. Jadwalnya molor karena ada tabrakan kereta di Stasiun Juanda. Beruntung sekali untuk teman saya yang terlambat karena tertahan kereta di Jatinegara, tersesat waktu naik Gojek bahkan masih sempat ditilang, tidak ketinggalan kereta 😂



Sekitar jam 9 malam kereta datang dan jam 3 subuh kami tiba di Stasiun Semarang Tawang. Ini perjalanan pertama saya menggunakan kereta jarak jauh. Perjalanan aman dan lancar. Di kereta disediakan bantal kecil warna biru tua dan selimut hijau. Posisi kursi dan sandaran kaki dapat disesuaikan. Sandaran kakinya masih kurang nyaman untuk saya yang bertubuh jangkung 😢



Dari Stasiun Semarang Tawang sudah ada mobil yang siap mengantar kami ke pelabuhan di Jepara. Hampir pukul 5 pagi, kami sampai di pelabuhan. Ternyata kami sejadwal dengan para bule-bule, sekelompok orang asia (kemungkinan Korea) dan satu atau dua kelompok kecil orang Indonesia lainnya. Perjalanan dengan kapal non ekspress menempuh waktu sekitar 5 jam. Dibandingkan dengan kapal kecil sewaktu saya pergi ke Kepulauan Seribu, kapal ini lebih besar, lebih nyaman, dan goncangannya tidak terlalu besar. Hampir sepanjang perjalanan saya tertidur, hingga beberapa saat sebelum kapal merapat ke pelabuhan.



Tibalah kami di Karimun Jawa. Perjalanan panjang membuat kami lelah dan lapar. Mayoritas dari kami bahkan belum mandi sejak 24 jam lalu 😓 Dengan mobil yang sudah siap di pelabuhan, kami segera diantar ke tempat makan yang sederhana. Bau laut dan pasir tercium dari tempat kami makan. Bahkan air putih yang saya pesan pun terasa asin.



Selesai makan siang, kami segera ingin ke penginapan untuk membersihkan badan dari debu-debu perjalanan. Lagi-lagi perjalanan panjang harus kami lalui. Mobil yang kami naiki benar-benar alakadarnya. Tidak ada AC, jendela dibuka dan posisi bangku paling belakang aneh, membuat yang duduk disana selalu kembali merosot ke belakang. Naik dan turun jalan sudah biasa jika saya ke daerah Puncak. Tapi naik dan turun jalan disertai jalanan yang berlubang-lubang dan mobil alakadarnya benar-benar pengalaman baru bagi kami. Sepanjang perjalanan kami terombang ambing di dalam mobil, lelah tapi tertawa karena kondisi kami yang hampir seperti naik kuda 😂



Setelah sekitar setengah jam perjalanan yang terasa setiap detiknya itu, tibalah kami di homestay kami. Rumah penduduk yang sederhana. Tidak ada pagar dan listrik menyala setelah jam 6 sore. Beberapa kucing berkeliaran di sekitar rumah. Dinding kamar mandi masih dibuat dari semen, tapi toilet dan shower sudah tersedia. Kamar tidur cukup luas untuk 3 sampai 4 orang. Kasur busa dan kipas angin sudah disediakan di setiap kamar yang berjumlah 5. Dari dalam kamar, kami bisa melihat atap yang tidak ada langit-langitnya seperti di rumah modern biasa. Suara dari ruangan yang satu bisa terdengar cukup jelas dari ruangan lain. Jika jendela kamar dibuka, beberapa serangga dengan cepat masuk ke dalam kamar.






Bersambung ke part 2 .....



Posting of ElisabetZ

Rabu, 09 September 2015

Jadwal Dokter Spesialis di Klinik Kimia Farma Bogor

Jadwal Dokter Kimia Farma Bogor

Salam hangat Blogger Mania,

Saya baru saja cek jadwal dokter ke Klinik Kimia Farma Bogor karena ada rencana ke spesialis mata untuk cek mata minus -_-

Sekalian saya post jadwal dokter yang namanya tercantum di sana. Semoga membantu buat readers yang memerlukan.

1. Dr. Djabir Abudan
Spesialis Penyakit Dalam
Senin 14.30-16.30
Rabu/Sabtu 16.00-19.00

2. Dr. Agil Salim
Spesialis Bedah
Senin - Jumat 18.00-21.00
Sabtu 8.00-9.30

3. Dr. Thamrin
Spesialis Penyakit Dalam
Senin, Selasa, Kamis, Jumat 17.00-20.00

4. Dr. Ko K. Tjoen
Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin
Senin, Rabu, Jumat 17.00-20.00
Sabtu 9.00-12.00
Kamis (Facial) 16.00-20.00
Sabtu (Facial) 9.00-12.00

5. Dr. Andi Rizal Jenie
Spesialis Penyakit THT
Senin-Jumat 17.00-20.00

6. Dr. Rina Elfiani
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Senin-Jumat 17.00-20.00

7. Dr. Ujang Yamin
Spesialis Mata
Senin, Rabu, Jumat 17.00-20.00
Selasa, Kamis 18.00-20.00
Sabtu 9.00-11.00

8. Dr. Farhan Djuned
Spesialis Kandungan
Senin, Rabu, Jumat 19.00-selesai
Sabtu 9.00-selesai

9. Dr. Murdiani Munir
Spesialis Anak
Senin, Rabu, Jumat 18.30-21.00
Sabtu 9.00-11.00

10. Dr. Dewi Gentari
Spesialis Saraf
Senin, Selasa, Rabu, Jumat 16.30-18.00
Sabtu 9.00-11.00

11. Dr. Handoko
Dokter Umum
Senin - Sabtu 17.30-19.30
 
12. Dr. Renung Kastopo
Dokter Umum
Senin - Sabtu
Pagi 9.00-12.00
Sore 17.30-selesai

13. Dr. H Amienuddin Saad
Spesialis Kedokteran Jiwa
Senin - Kamis 17.00-20.00
Jumat - Minggu dengan perjanjian

14. Dr. Euis Nana Resna
Spesialis Kulit dan Kelamin
Senin, Rabu, Jumat 9.00-12.00
Selasa - Kamis 19.30 - 21.00

15. Fisioterapi
Senin - Jumat 10.00-20.00
Sabtu 10.00-18.00

16. Klinik Gigi
Pagi 9.00-13.00
Siang 13.00-16.00
Sore 17.00-20.00

Untuk yang perlu informasi lebih lanjut, silahkan langsung datang ke tkpnya di :
Jl. Ir. H. Juanda No.30
Bogor, Jawa Barat 16123
(0251) 8363473

This info is based on the information board in front of Kimia Farma Bogor and other sources. Please notify me for any inaccurate data :)

Boleh info kalau ada pengalaman pribadi, perubahan data telepon, alamat, jadwal dokter, dan lainnya. Semoga post ini bisa berguna bagi banyak orang yang memerlukan.

Posting of ElisabetZ


Senin, 07 September 2015

First Morning

Pagi Blogger Mania,

Tetap semangat meskipun sekarang hari Senin.

Dalam rangka merayakan minggu pertama saya jadi blogger (cieee.. :p), kali ini saya pengen ajak readers semua untuk menikmati hal-hal indah yang ada di sekeliling kita. Setiap pagi di hari kerja, saya harus berangkat ke stasiun Bogor dari rumah. Dalam perjalanan itulah banyak hal-hal kecil yang saya nikmati dan syukuri.

Udara pagi. Ini adalah hal nikmat yang selalu saya sukai. Readers pasti tau banget betapa sejuk, segar dan dinginnya udara pagi. Tiap berhembus nafas, tiap momen yang saya pakai untuk berhenti dan merasakan alam, udara pagi begitu tenangnya melingkupi tubuh kita, menyegarkan, melembutkan, dan juga menguatkan.

Satu bulan, satu bintang. Memang kadang hanya itu saja yang terlihat di langit Bogor yang berawan. Tapi sesekali muncul juga kumpulan bintang. Mirip kumpulan bintang yang muncul di film-film XD Di tengah kesibukan aktivitas, apakah para readers masih sempat menatap langit dan mensyukuri pemandangan yang terlihat di sana? :) Melihat bulan, bintang, dan matahari oranye yang sering muncul di pagi hari...

Kucing yang bersantai di stasiun. Hewan yang satu ini memang cute banget. Lucunya, mereka muncul di stasiun awal (stasiun Bogor) dan stasiun perhentian saya (stasiun Klender). Hanya bersantai atau bermain. Relax dengan kehidupan mereka sendiri. Untuk para readers dan juga saya yang sering sibuk dengan kehidupan, lupa bersantai, lupa cara untuk tidak hectic atau panik, mungkin kita bisa belajar caranya menikmati hidup dengan melihat hewan-hewan di sekeliling kita. Tak punya uang, makan seadanya, rumah seadanya pun bahagia tetap pilihan masing-masing :)

Momen-momen tenang. Sebagai penikmat KRL dan transportasi umum lainnya, saya punya waktu-waktu tenang untuk menutup mata, bersantai atau beristirahat, baik ketika berdiri atau duduk. So, buat readers yang masih merasa lelah, take a moment untuk istirahat sejenak atau sekedar menguatkan batin menjalan hari-hari. Sesibuknya kegiatan kita, masih ada beberapa detik atau menit yang bisa kita luangkan untuk minta pertolongan Yang Maha Kuasa atau belajar untuk berpikir positif.

That's it for today. Hal-hal di atas hanya segelintir saja dari semua yang dapat kita nikmati dan syukuri. Semoga kita semua bisa menghargai setiap hari yang ada dan memetik pelajaran dari kondisi apapun yang terjadi dalam kehidupan kita.


Be a student, be a doer.


Posted via Blogaway


Minggu, 06 September 2015

First Entry of ElisabetZ

Hai guys n gals,

This is my first entry as a blogger.
Masih mencari inspirasi dalam menulis, tapi sepertinya blog saya akan lebih banyak dipenuhi oleh puisi dan tulisan mengenai alam. That's my passion.

Mohon bimbingan dan nasihatnya dari para pro-blogger ^^

Salam hangat,

ElisabetZ (read : elisabet zii)